Sabtu, 03 September 2011

ceritasekolah: Tokoh, Plot, tema, bahasa dan insight dalam Cerpen

Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan lain-lain.


Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.



Bahasa bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik.
Sekitar 3000-6000 bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang menonjol, tapi bahasa alami dapat juga berdasarkan visual daripada rangsanganpendengaran, sebagai contoh pada bahasa isyarat dan bahasa tulisKode dan bentuk lain dari sistem komunikasi artifisial seperti yang digunakan untuk pemrograman komputer juga dapat disebut bahasa. Bahasa dalam konteks ini adalah sebuah sistem isyarat untuk menkodekan dan menterjemahkan informasi. Kata bahasa Inggris "language" yang diturunkan secara langsung dari Latin lingua, "language, tongue", lewat Prancis Tua. Hubungan metaforis antara bahasa dan lidah ada dalam banyak bahasa dan menjadi saksi dalam sejarah munculnya bahasa lisan. [1] Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" mengacu pada kemampuan kognitif yang membuat manusia dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.
Kemampuan bahasa manusia dikatakan pada dasarnya berbeda dari dan lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada spesies lain. Bahasa manusia sangat rumit dimana ia berdasarkan sekumpulan aturan berkaitan dengan simbol dan makna, sehingga membentuk sejumlah kemungkinan penyebutan yang tak terbatas dari sejumlah elemen yang terbatas. Bahasa dikatakan berasal sejak hominid pertama kali mulai bekerja sama, mengadopsi sistem komunikasi awal yang berdasarkan pada isyarat ekspresif yang mengikutkan teori dari pikiran dan dibagi secara sengaja. Perkembangan tersebut dikatakan bertepatan dengan meningkatnya volume pada otak. Bahasa diproses pada otak manusia dalam lokasi yang berbeda, tetapi secara khusus berada di area Broca dan area Wernicke. Manusiamengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial di masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih sekitar umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah bercokol dalamkultur manusia dan, selain digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, ia juga memiliki fungsi sosial dan kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial dan untuk dandanan sosial danhiburan. Kata "bahasa" juga dapat digunakan untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membuat ia bisa ada, atau sekumpulan penyebutan yang dapat dihasilkan dari aturan tersebut.


Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan sebuah isyarat dengan sebuah makna tertentu. Bahasa lisan dan isyarat memiliki sebuah sistem fonologikal yang mengatur bagaimana suara atau simbol visual digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan sebuah sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digunakan membentuk frasa dan penyebutan. Bahasa tulis menggunakan simbol visual untuk menandakan suara dari bahasa lisan, tetapi ia masih membutuhkan aturan sintaks yang memproduksi makna dari urutan kata-kata. Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi setiap waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa moderen untuk menentukan ciri-ciri mana yang harus dimiliki oleh bahasa pendahulunya untuk perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai keluarga bahasa. Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa, yang mengikutkan bahasa seperti InggrisSpanyol,Rusia dan HinduBahasa Sino-Tibet, yang melingkupi Mandarin ChineseCantonese dan lainnya; bahasa Semitik, yang melingkupi Arab danHebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi SwahiliZuluXhosa dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika.



Definisi

Kata "bahasa" memiliki dua makna: bahasa sebagai konsep umum, dan "sebuah bahasa" (sebuah sistem linguistik tertentu, contohnya ""Prancis"). Bahasa selain Inggris ada yang menggunakan dua kata yang berbeda untuk konsep yang berbeda. Prancis misalnya menggunakan kata langage untuk bahasa sebagai sebuah konsep dan langue sebagai instansi dari bahasa. [2]
Bila berbicara bahasa sebagai konsep umum, beberapa definisi berbeda dapat digunakan untuk menekankan aspek yang berbeda dari fenomena. [3]

Alat untuk komunikasi

Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya. Pandangan bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam fungsional atau kerangka pragmatis, serta dalamsocio-linguistik dan antropologi linguistik. Dalam Filosofi bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. MoorePaul GriceJohn Searle dan J. L. Austin.

Apa yang membuat bahasa manusia unik

Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk lain komunikasi, seperti yang digunakan oleh binatang, karena ia membolehkan manusia untuk menghasilkan penyebutan yang tak terbatas dari sekumpulan elemen yang terbatas, [7] dan karena simbol dan aturan tatabahasa dari setiap bahasa secara kebanyakan sering berubah-ubah, sehingga sistem hanya dapat diperoleh melalui interaksi sosial. Sistem komunikasi yang digunakan binatang, di sisi lain, hanya dapat mengekspresikan sejumlah penyebutan terbatas yang umumnya ditransmisikan secara genetik. [8] Bahasa manusia juga unik karena kompleksitas strukturnya telah berkembang untuk melayani seluas mungkin fungsi dibandingkan sistem komunikasi lainnya.

[sunting]

Kajian bahasa

Kajian tentang bahasa, linguistik, telah berkembang menjadi sains sejak deskripsi pertama tatabahasa dari bahasa tertentu di India lebih dari 2000 tahun lalu. Linguistik sekarang adalah sebuah sains yang memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan bahasa, memeriksanya dari semua sudut pandang yang telah dijelaskan di atas.
Bahasa dapat ditelaah dari banyak sudut dan untuk banyak tujuan: Sebagai contoh, Linguistik deskriptif membedah tatabahasa dari suatu bahasa sehingga orang dapat mempelajari bahasa tersebut; teoritikal linguistik mengembangkan teori terbaik untuk mengkonsepkan bahasa sebagai sebuah kajian; sociolinguistik mempelajari bagaimana bahasa digunakan untuk tujuan sosial, seperti membedakan wilayah atau kelompok sosial satu dengan yang lainnya; neurolinguistik mempelajari bagaimana bahasa diproses dalam otak manusia; komputasi linguistik membangun model komputasi bahasa dan membangun program untuk memproses bahasa alami; dan historikal linguistikmenyelidiki sejarah bahasa dan keluarga bahasa dengan menggunakan metoda komparatif.

Ahli tata Bahasa Awal

Kajian formal bahasa dimulai di India oleh Panini, ahli tatabahasa abad 5 BC yang memformulasikan 3.959 aturan dari morfologi Sanskrit. Panini mengklasifikasikan sistem suara Sanskrit menjadi konsonan dan harakat, dan kelas-kelas kata, seperti kata benda dan kata kerja, adalah yang pertama dikenal dalam jenisnya. Di Timur Tengah Sibawayh (سیبویه) membuat deskripsi rinci dari bahasa Arab pada tahun 760 AD dalam karya monumentalnya, Al-kitab fi al-nahw (الكتاب في النحو, The Book on GrammarBuku tentang Tatabahasa), penulis pertama yang membedakan antara suara dan fonem (suara sebagai unit dari sistem linguistik).
Ketertarikan barat dalam pembelajaran bahasa bermulai hampir sama awalnya dengan Timur, [9]tetapi ahli tatabahasa dari bahasa-bahasa klasik tidak menggunakan metoda atau menghasilkan kesimpulan yang sama dengan ahli di wilayah India. Ketertarikan awal pada bahasa di Barat sebagai bagian dari filosofi, bukan terhadap deskripsi dari tatabahasanya. Yang pertama mendalami teori semantik adalah Plato dalam dialog Cratylus, dimana dia berargumen bahwa kata merupakan konsep yang abadi dan ada dalam dunia pemikiran. Karya ini adalah yang pertama menggunakan kata etimologi untuk menjelaskan sejarah dari makna kata.
Sekitar 280 BC salah satu didikan Alexander the Great membangun universitas (lihat Musaeum) di Alexandria, dimana institut philologis mempelajari tulisan kuno dan mengajarkan Greek kepada pembicara bahasa lain. Institut ini adalah yang pertama menggunakan kata "tatabahasa" dalam makna moderen, Plato telah menggunakan kata tersebut dalam makna sesungguhnya dalam "téchnē grammatikḗ" (Τέχνη Γραμματική, "art of writing", "seni menulis") yang merupakan salah satu judul karya terpenting dari institut Alexandria yang dibuat olehDionysius Thrax[10]
Pada masa abad pertengahan kajian bahasa digolongkan dibawah topik filologi, kajian mengenai bahasa dan tulisan kuno, diajarkan olehRoger AschamWolfgang Ratke dan John Amos Comenius[11

Sejaraisme

Pada abad ke-18, penggunaan pertama dari metoda komparatif oleh William Jones memicu tumbuhnya komparatif linguistik[12] Bloomfield mengatributkan "karya terbaik pertama dalam ilmu linguistik di dunia" kepada Jacob Grimm, yang menulis Deutsche Grammatik[13] Ia kemudian diikuti oleh penulis lainnya menulis kajian komparatif yang mirip terhadap kelompok bahasa yang berbeda di Eropa. Kajian secara sains pada bahasa kemudian tersebar dari bahasa Indo-Eropa ke bahasa secara umum oleh Wilhelm von Humboldt, yang mana Bloomfield menyatakan:[13]
"Kajian ini menerima fondasinya ditangan negarawan Prussia dan pelajar Wilhelm von Humboldt (1767-1835), terutama dalam terbitan pertama dari karyanya Kavi, Sastra dari bahasa Jawa, berjudul Über die Verschiedenheit des menschlichen Sprachbaues und ihren Einfluß auf die geistige Entwickelung des Menschengeschlechts ('Keberagaman Struktur dari Bahasa Manusia dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Mental dari Ras Manusia')."


Strukturalisme

Awal abad 20-an, de Saussure memperkenalkan ide tentang bahasa sebagai "kode sematik". [14] Kontribusi tambahan yang besar yang mirip dengan ide tersebut juga datang dari HjelmslevEmile Benveniste dan Roman Jakobson[15] yang dikarakterisasikan sebagai sangatsistematik[15]

Bahasa dan bagian-bagiannya

Bila menjelaskan sistem komunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga bagian: isyaratmakna, dan sebuah kode yang menghubungkan isyarat dengan maknanya. Kajian bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan dan diinterpretasikan disebut dengan semiotik. Isyarat dapat dihasilkan dari suara, gestur, huruf atau simbol, bergantung kepada apakah suatu bahasa diucapkan, diisyaratkan atau ditulis, dan semuanya dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata dan kalimat. Pada saat digunakan untuk berkomunikasi sebuah isyarat disandikan dan dikirim oleh pengirim lewat sebuah kanal kepada penerima yang akan menterjemahkannya (sebuah sinyal).
Beberapa properti yang membedakan bahasa manusia dengan sistem komunikasi lainnya adalah: kesembarangan dari isyarat linguistik, yang berarti tidak adanya koneksi yang terprediksi antara isyarat linguistik dan maknanya; dualitas dari sistem linguistik, yang berarti struktur linguistik dibuat dengan menggabungkan elemen-elemen menjadi struktur luas yang dapat dilihat dalam tingkatan, contohnya: bagaimana suara membentuk kata dan kata membentuk kalimat; elemen-elemen bahasa yang berlainan, yang berarti elemen pembentuk isyarat linguistik terbentu dari unit yang berlainan, contohnya suara dan kata, yang dapat dibedakan satu sama lain dan tersusun ulang dalam pola yang berbeda; dan produktivitas dari sistem linguistik, yang berarti elemen linguistik yang terbatas dapat digabungkan menjadi kombinasi yang tak terbatas secara teori. [16]
Aturan mengenai isyarat mana yang dapat digabungkan membentuk kata dan kalimat disebut dengan sintaks atau tatabahasa. Suatu makna yang terhubung kesetiap isyarat-isyarat, kata-kata dan kalimat disebut dengan semantik. Pembagian bahasa dalam suatu sistem isyarat dan makna yang terhubung tetapi berbeda dapat dilihat kebelakang berdasarkan kajian linguistik dari de Saussure dan sekarang digunakan hampir disemua bagian linguistik.

Semantik

Bahasa mengekspresikan makna dengan mengaitkan sebuah isyarat dengan maknanya. Bahasa tersebut haruslah memiliki kosa kataisyarat yang berkaitan dengan makna tertentu -- isyarat Inggris dari "anjing" menandakan, misalnya, anggota dari jenis Canis. Dalam sebuah bahasa, susunan dari isyarat yang berubah-ubah yang terhubung kepada makna tertentu disebut dengan lexicon, dan sebuah isyarat yang terhubung ke sebuah makna disebut dengan lexeme. Tidak semua makna dalam sebuah bahasa direpresentasikan oleh satu kata -- terkadang konsep semantik terkandung dalam morfologi atau sintaks dari suatu bahasa dalam bentuk kategori tatabahasa. Semua bahasa memiliki struktur semantik dari predikat -- sebuah struktur yang mendasarkan sebuah properti, keadaan atau aksi yang memiliki nilai benar, misalnya: ia bisa benar atau salah tentang sebuah entitas, contohnya: "[x [is y]]" atau "[x [does y]]."

[sunting]Suara dan simbol

Cara suatu bahasa diucapkan menggunakan suara untuk membentuk suatu makna dikaji dalam fonologi. Kajian bagaimana manusia menghasilkan dan memaknakan suara vokal disebut dengan fonetik. Dalam bahasa ucapan makna dikonstruksi bila suara menjadi bagian dari sistem dimana beberapa suara dapat berkontribusi untuk mengekspresikan suatu makna dan suara lainnya tidak. Dalam setiap bahasa yang ada dari sekian banyak suara yang dapat dibuat oleh vokal manusia hanya sejumlah suara yang berkontribusi dalam pembentukan makna.
Sistem penulisan merepresentasikan suara dari perkataan manusia menggunakan simbol visual. Alfabet latin (dan yang berbasis atau diturunkan darinya) adalah berbasiskan representasi dari suatu suara, sehingga kata-kata terbentuk dari huruf-huruf yang secara umum menandakan sebuah konsonan atau harakat dalam struktur dari kata.
Dalam naskah suku kata, seperti naskah Inuktitut, setiap isyarat merepresentasikan seluruh suku kata.
Dalam naskan logographic setiap isyarat merepresentasikan seluruh kata. Karena semua bahasa memiliki jumlah kata yang sangat banyak, tidak ada naskah logographic yang diketahui eksis. Untuk merepresentasikan suara dari bahasa-bahasa di dunia dalam penulisan, linguis telah mengembangkan International Phonetic Alphabet, dirancang untuk merepresentasikan semua suara yang berbeda yang telah diketahui untuk membantu pemaknaan dalam bahasa manusia.

[sunting]Tatabahasa

Tatabahasa adalah kajian bagaimana elemen-elemen makna (morfem) dalam suatu bahasa dapat digabungkan menjadi pengucapan. Morfem dapat bebas atau terikat. Jika mereka bebas berpindah dalam pengucapan, mereka biasanya disebut dengan kata, dan jika mereka terikat dengan kata atau morfem lainnya, mereka disebut dengan afiks. Bagaimana suatu elemen makna dapat digabungkan dalam suatu bahasa dikontrol oleh aturan-aturan. Dalam teori standar linguistik aturan-aturan dari struktur internal kata disebut dengan morfologi. Aturan-aturan dari struktur internal dari frase dan kalimat disebut dengan sintaks. [17] Dalam tradisi generativis Chomsky morfologi dilihat sebagai bagian dari sintaks.

0 komentar:

Posting Komentar